Perdana Menteri Cho Jung-tai menghadiri upacara peluncuran program “Pengembangan Beragam untuk Revitalisasi UMKM” dan menyatakan bahwa di masa depan, pemerintah akan menerapkan kebijakan "3 Strategi, 3 Pendukung, dan 1 Jendela Layanan" untuk memberikan layanan dan bantuan secara langsung dan mendalam kepada usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Hal ini bertujuan untuk memperkokoh fondasi perkembangan industri teknologi tinggi Taiwan.
Selain itu, setelah libur Tahun Baru Imlek, sembilan resolusi penting yang ditetapkan oleh "Dewan Pengembangan Ekonomi Yuan Eksekutif " akan memasuki tahap pengelolaan target. Yuan Eksekutif akan melaporkan perkembangan dan pencapaian bertahap kepada masyarakat secara tepat waktu, sehingga masyarakat dapat memahami arah kebijakan utama pemerintah.
Dalam pidatonya, Perdana Menteri Cho Jung-tai menjelaskan bahwa sejak 20 Mei 2024, tim dari badan eksekutif telah menghabiskan lebih dari tujuh bulan untuk merumuskan strategi dan rencana untuk mendorong pembangunan nasional, dan tahun 2025 akan menjadi periode implementasi nyata dari rencana tersebut.
Di awal tahun baru, pemerintah akan mempercepat langkah dan melaksanakan kebijakan besar yang telah dirumuskan sebelumnya. Sebagai contoh, dalam penyusunan anggaran pemerintah pusat tahun lalu, pemerintah telah merencanakan "Program Pengembangan Beragam untuk Revitalisasi UMKM", yang akan menggunakan "3 Strategi, 3 Pendukung, dan 1 Jendela Layanan" untuk membantu UMKM dalam transformasi digital dan emisi nol bersih, serta memperluas pengembangan pasar.
Perdana Menteri Cho Jung-tai juga menyebutkan bahwa pada tahun 2023, jumlah UMKM di Taiwan telah mencapai lebih dari 1,67 juta, dengan total pekerja melebihi 9,16 juta orang. Banyak UMKM dan usaha kecil baru yang berperan sebagai "juara tersembunyi" Taiwan, yang memproduksi komponen penting untuk rantai pasok industri global, sesuatu yang sangat dibanggakan oleh masyarakat Taiwan.
Wakil Menteri Perekonomian Ho Chin-tsang dalam pidatonya menyampaikan bahwa UMKM telah mencatatkan sejarah melalui inovasi dan kecerdasannya, menjadi pilar penting dalam struktur ekonomi Taiwan. Menghadapi persaingan pasar internasional dan perubahan zaman, UMKM membutuhkan dukungan kebijakan yang lebih beragam dan efektif dari pemerintah. Oleh karena itu, di bawah arahan Yuan Eksekutif, Kementerian Perekonomian (MOEA) menjalankan "Program Pengembangan Beragam untuk Revitalisasi UMKM" dan meningkatkan anggaran tahun 2025 menjadi NTD 11,6 miliar. Melalui kerja sama lintas kementerian, pemerintah berkomitmen penuh untuk mendukung pengembangan UMKM.
Kementerian Perekonomian (MOEA) menjelaskan bahwa program ini akan bekerja sama dengan asosiasi industri untuk membantu perusahaan mengintegrasikan teknologi AI, meningkatkan efisiensi produksi, dan memodernisasi model layanan. Selain itu, pemerintah juga akan menyediakan layanan konsultasi perhitungan emisi karbon, subsidi untuk peralatan hemat energi, serta bantuan lainnya untuk membantu UMKM menghadapi tren global menuju emisi nol bersih.